Pages

Kamis, 11 Maret 2010

New Point Of View



“You are what You think”
Kamu adalah yang kamu fikirin. Eksistensi diri kamu tercermin dari hal-hal apa yang ada di otak kamu. Bayangin kalo kita bisa menangkap visual isi otak setiap orang. Isinya maem-macem kan?? Ada orang yang isi otaknya Cuma makanan melulu. Ada lagi orang yang otaknya penuh dengan strategi dan taktik untuk sukses. Dan…, ada juga yang kosong melompong.
Setiap generasi punya cara berfikir tersendiri. Cara berfikir bakalnya membentuk cara bertindak. Dan cara bertindak, however akan mempengaruhi hasil yang bisa kamu dapetin.

Persepsi, Sikap, Perilaku
Cara berpikir erat kaitannya dengan kaitan anatar persepsi, sikap dan perilaku. Cara berpikir yang positif akan ngebentuk persepsi positif, munculin sikap yang positif, dan akhirnya mendasari perilaku yang positif. Hasilnya? besar kemungkinan positif juga.
Cara kamu memandang suatu subyek, itulah yang dimaksud persepsi. Mungkin persepsi kamu akan menjadi daya tarik dirimu yang utama. Persepsimu yang unik terhadap suatu subyek, mungkin akan mempermudah usahamu ngedapetin gebetan kamu… (hehe)

Don’t Follow Them: Buktiin Sebaliknya…
Kuncinya janagn terlalau mengikuti pendapat umum atau common sense, karena belum tentu benar. Di zaman baheula, orang percaya bahwa matahari mengelilingi bumi (prinsip geosentris). Kalo sampe ada yang bilan bahwa matahari adalah pusat tatasurya (prinsip heliosentris), sehingga bumilah yang mengelilingi matahari, maka dia akan dianggap kafir, alias gak percaya kalo Tuhan nyiptain alam raya dengan bumi sebagai pusatnya. Bahkan ada cendikiawan yang dihukum mati karena bilang bumi beredar mengelilingi matahari.
Pendapat umun yang diikuti fanatisme buta akan gampang menjadi dogmaa atau bahkan mitos. Padahal dunia berubah dan selalu berubah. Mitos-mitos selalu pecah oleh akal sehat. Keberhasilah kita survive sangat tergantung pada kemampuan kita beradaptasi dengan perubahan itu.
Kemajuan peradaban kita dewasa ini dibentuk oleh segelintir orang yang berani menentang common sense. Dalam waktu puluhan tahun spesies kita mampu bikin mobil, pesawat terbang, kapal selam, telepon, dll. Semua itu berkat jasa mereka yang menentang common sense dengan gagah berani. Dan, mereka mau nanggung resikonya, resiko diejek dan dihina banyak orang, hingga resiko dihukum pancung.
Ketika semua orang berkata “manusia enggak mungkin bisa terbang seperti burung”, Wright bersaudara menentangnya. Meraka nekat bikin prototype pesawat terbang, yang menjadi tonggak paling bersejarah bagi dunia penerbangan modern.
Hasilnya??
Pada awalnya Wright memang harus bersusah payah, tetapi akhirnya mereka berhasil. Manusia adalah spesies pertama yang bisa terbang menembus awan hanya bermodalkan tiket pesawat terbang. Gak perlu sayap, gak perlu bulu. hehe..
Ketika semua temenmu menganggap seorang kutu buku adalah sosok introvert yang sama sekali enggak gaul, kamu bisa ngebuktiin sebaliknya. Justru kalo enggak baca buku, kamu enggak bisa gaul.

Peka Terhadap Persepsi yang Udah Kuno
Jadi, kita harus peka terhadap persepsi yang udah kuno, dan mampu menciptakan sudut pandang sendiri. Sudut pandangmu yang unik, orisinil bisa jadi magical powermu yang paling dahsyat. Ingat, teen always make different. Mungkin lebih tepatnya distinction. Yang jelas, anak muda selalu nampilin identitas diri yang berbeda dibandingkan para makhluk dari zaman Jurassic.
Tapi distinction atau perbedaan itu jangan hanya pada aspek performance fisik, tetapi juga pemikiran yang unik, orisinil dan kreatif. Jangan asal tampil beda. kamu harus punya alasan yang bagus untuk setiap sikapmu.
Gimana caranya??
Buatlah persepsi yang unik, orisinil dan yang benar, tapi jangan asal unik.
Berikut beberapa persepsi lama yang sekaran sudah kuno…
Manusia harus masuk sekolah atau kuliah hanya untuk cari ijazah, yang berguna untuk ngedapeting pekerjaaan yang bagus, maksudnya pekerjaan yang bergaji tinggi, jenjang karir oke, jaminan pensiun, dsb, dts, dll, etc..
[Persepsi barunya : Sekolah atau kuliah lebih efektif sebagai sarana mengembangkan pola pikir, media bergaul untuk mengasah intelektual sekaligus social skill, agar kita bisa mengatasi maslah-masalah kita sendiri di masa depan].

Cowok itu lebih rasional, dan cewek lebih emosinal.
[Persepsi barunya : cowok dan cewek sebenarnya sama-sama rasional maupun emosional, kalo persoalan yang dihadapi sama. Ini bukan persolana yang muncul hanya karena kebetulan berbeda jeniss kelamin].

Itu hanya sekelumit sampel. Memang diperlukan keyakinan yang sangat kuat untuk bisa mempertahankan persepsi. Tapi kita juga musti rajin mengkaji persepsi yang kita miliki agar tidak ketinggalan zaman. Kalo gak pernah dikaji ulang, persepsi bisa menjadi semacam prinsip dan akhirnya mengerasmenjadi dogma.Itu kalo kamu malas menganalisis ulang.
Dunia berubah, bumi dan langit berubah, apapun berubah, dan jangan ragu untuk mengubah persepsi begitu kamu sadar ia sudah ketinggalan zaman..

Diambil dari sebuah buku berjudul “Cool Habits of the Nexter-Gen” dengan sedikit perubahan…

0 komentar:

Posting Komentar

 

UM Bloggers


Universitas Negeri Malang

Sample Text

Starting Point...

Bila aku harus mengulangi hidup ini, aku akan membuat kesalahan-kesalahan yang sama, tetapi aku pastikan bahwa aku menemukan kesalahan-kesalahan itu jauh lebih awal. Sehingga keberhasilan akan datang lebih awal menjemput dan meng'elukanku.
Aku tidak tahu takdirku, tetapi aku tahu hakku untuk berhasil.